membuka di jendela baru
PEMBAHARUAN 07 Desember 2023

Laporan: 2,6 M data pribadi terdampak pembobolan dalam dua tahun terakhir, mendesak penggunaan enkripsi menyeluruh

Studi yang diprakarsai Apple menunjukkan bahwa ancaman terhadap data konsumen yang disimpan di cloud telah meningkat secara dramatis sejak laporan terakhir yang diterbitkan pada Desember 2022
Logo kunci keamanan Apple.
Hari ini Apple memublikasikan studi independen yang dilakukan oleh profesor Dr. Stuart Madnick dari Massachusetts Institute of Technology yang menemukan bukti jelas dan meyakinkan bahwa pembobolan data telah menjadi epidemi yang mengancam data sensitif dan pribadi konsumen di seluruh dunia. Total jumlah pembobolan data meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2013 dan 2022, mengekspos 2,6 miliar data pribadi hanya dalam dua tahun terakhir, dan kondisi ini terus memburuk pada tahun 2023. Temuan ini menggarisbawahi bahwa perlindungan yang kuat dari pembobolan data di cloud, seperti enkripsi menyeluruh, menjadi semakin penting sejak laporan tahun lalu dan peluncuran Perlindungan Data Lanjutan untuk iCloud.
Studi tahun ini, “Ancaman Berkelanjutan terhadap Data Pribadi: Faktor Utama di Balik Peningkatan pada Tahun 2023,” menunjukkan bahwa ancaman yang telah mencapai level historis, seperti ditunjukkan di laporan tahun lalu, "Peningkatan Ancaman pada Data Konsumen di Cloud, terus meningkat. Semakin banyak perusahaan di industri teknologi yang mengatasi ancaman ini dengan menerapkan enkripsi menyeluruh, seperti yang dilakukan Apple dengan peluncuran Perlindungan Data Lanjutan untuk iCloud tahun lalu.
Dengan Perlindungan Data Lanjutan untuk iCloud, yang menggunakan enkripsi menyeluruh untuk menghadirkan level tertinggi dalam keamanan data cloud dari Apple, pengguna memiliki pilihan untuk melindungi data penting di iCloud dengan lebih baik bahkan jika terjadi pembobolan data. Secara default, iCloud telah melindungi 14 kategori data sensitif menggunakan enkripsi menyeluruh, termasuk kata sandi di Rantai Kunci iCloud dan data Kesehatan. Bagi pengguna yang mengaktifkan Perlindungan Data Lanjutan untuk iCloud, total jumlah kategori data yang dilindungi menggunakan enkripsi menyeluruh meningkat hingga 23 kategori, termasuk Cadangan iCloud, Catatan, dan Foto.
“Oknum jahat terus mencurahkan waktu dan sumber daya yang luar biasa banyak untuk menemukan cara yang lebih kreatif dan efektif untuk mencuri data konsumen, dan kami tidak akan berhenti berupaya menghentikan mereka,” kata Craig Federighi, Senior Vice President Software Engineering Apple. “Seiring dengan meningkatnya ancaman terhadap data konsumen, kami akan terus mencari cara untuk melawannya untuk kepentingan pengguna kami dengan menambahkan perlindungan yang lebih kuat.”
Seperti ditunjukkan dalam laporan tahun ini, meningkatnya digitalisasi pada kehidupan pribadi dan profesional pengguna telah memicu peningkatan dramatis dalam pembobolan data. Setiap tahun, ribuan pembobolan data mengekspos informasi pribadi ribuan juta konsumen. Peretas terus mengembangkan metode mereka dan menemukan lebih banyak cara untuk mengungguli praktik keamanan yang pernah menghambat mereka. Akibatnya, bahkan organisasi dengan praktik keamanan terkuat pun menjadi rentan terhadap ancaman yang belum ada beberapa tahun lalu.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa bahkan saat konsumen telah melakukan seluruh langkah yang tepat untuk mengamankan data mereka, data tersebut masih berisiko dibobol oleh peretas jika disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh organisasi yang mereka percaya untuk menyimpannya. Misalnya, ketika mencoba menyusup ke perusahaan dengan praktik keamanan yang kuat, peretas sering kali memulainya dengan menarget organisasi lain dengan keamanan yang relatif lemah yang memiliki hubungan bisnis secara teknis dengan target akhirnya. Mereka mencuri kredensial atau informasi yang membantu mereka menarget karyawan atau sistem di organisasi yang menjadi objek utama mereka.
Seiring ancaman terhadap data pengguna yang semakin sering dan canggih, rekam jejak Apple yang panjang dalam merancang fitur-fitur canggih dan inovatif membuat produknya menjadi yang paling aman di pasar. Dengan Mode Lockdown, Apple mengembangkan perlindungan bagi mereka yang mungkin menjadi target ancaman ekstrem seperti spyware mercenary karena status atau pekerjaan mereka. Perlindungan Data Lanjutan untuk iCloud Apple adalah fitur lain yang dikembangkan untuk melindungi pengguna dari ancaman yang terus berkembang terhadap data mereka, yang bekerja melindungi sebagian besar data pengguna di iCloud bahkan jika terjadi pembobolan data.
Laporan ini menunjukkan bahwa ancaman historis terhadap data pengguna yang menyebabkan jumlah pembobolan data hampir tiga kali lipat antara tahun 2013 dan 2022, mencakup 2,6 miliar data selama dua tahun, semakin buruk pada tahun 2023. Di Amerika Serikat sendiri, terdapat hampir 20 persen lebih banyak pembobolan data hanya dalam sembilan bulan pertama di tahun 2023 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sasaran penjahat dunia maya sangat jelas, survei pada tahun 2023 menemukan bahwa lebih dari 80 persen pembobolan melibatkan data yang disimpan di cloud. Hal ini terjadi setelah serangan yang menargetkan infrastruktur cloud meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2021 hingga 2022.
Hal ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya penargetan data konsumen oleh sekelompok ransomware dan upaya terkoordinasi yang menyusupi vendor atau produk mereka untuk menargetkan pelanggan. Ancaman ransomware baru meningkat pada tahun 2023, yang ditunjukkan oleh fakta bahwa terdapat hampir 70 persen lebih banyak serangan yang dilaporkan hingga September 2023 dibandingkan pada tiga kuartal pertama tahun 2022. Faktanya, para ahli menemukan bahwa terdapat lebih banyak serangan ransomware hingga September 2023 dibandingkan dengan total seluruh serangan ransomware pada tahun 2022. Data ini menyebabkan tren yang mengkhawatirkan di Amerika Serikat dan luar negeri, dengan jumlah akun yang dibobol lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan total jumlah pada paruh pertama tahun 2022 di Inggris, Australia, dan Kanada.
Bagikan artikel

Media

  • Teks artikel ini

  • Gambar dalam artikel ini

  • “Ancaman Berkelanjutan terhadap Data Pribadi: Faktor Utama di Balik Peningkatan pada Tahun 2023”

Kontak Pers

Izzie Saleh Ali

Apple

izzie_salehali@apple.com

(65) 8876 5933

Brett Galvin

Apple

brett_galvin@apple.com

(65) 9649 7784

Saluran Bantuan Media Apple

media_indonesia@apple.com